Waykanan – PT. Palm Lampung Persada (PLP) beri bantuan peningkatan sarana rumah ibadah Gereja Katolik Santo Antonius Padua dan memberikan sembako gratis di Kampung Gedungharapan Kecamatan Bumi Agung, Waykanan, Jumat (20/12/2024).
Bantuan tersebut merupakan realisasi Perusahaan menggunakan program Corporate Social Responsibility (CSR).
Estate Manager( EM) PT PLP, Dodi Jailani, SH mengatakan, bantuan untuk rumah ibadah tersebut berupa semen, cat dan minyak goreng kemasan.
“Kami berikan itu pada Minggu (22/12/2024), dan itu bentuk kasih kita untuk umat Katolik di Gereja Katolik Santo Paulus Kampung Gedungharapan, Kecamatan Negri Agung, karena sebentar lagi kan perayaan Natal 2024,” kata dia, di ruang kerjanya.
Dodi menjelaskan, CSR tersebut merupakan implementasi tanggungjawab sosial perusahaan terhadap masyarakat sekitar dan kepedulian perusahaan dalam mendukung pertumbuhan iman masyarakat.
“Perusahaan kita, selalu bermitra dan berjalan berdampingan dengan masyarakat. Bukan hanya Gereja saja, tapi Masjid yang ada di seputaran PT.PLP juga kita bantu,” ujarnya.
Sementara itu, Humas PT PLP, Ferry Antosa meminta kepada umat dan pengurusnya Gereja serta Masjid, agar bisa memberikan doa untuk kemajuan Perusahaan.
“Kita hanya meminta doa kepada Masyarakat sekitar, agar bisa PT PLP ini terus maju pesat,” katanya.
Menurutnya, jika perusahaan maju dan berkembang, maka akan berdampak positif dalam peningkatan perekonomian masyarakat sekitar.
Di tempat yang sama, Petrus Sumarno, salah satu tokoh umat Katolik mengungkapkan rasa terimakasihnya atas bantuan dari Pt PLP tersebut.
“Secara pribadi dan atas nama seluruh umat Gereja Katolik Santo Antonius Padua Bumi Agung mengucapkan banyak terimakasih kepada Manajemen PT PLP atas bantuan sarana dan prasarana yang di berikan,” kata Petrus.
Bantuan itu, kata dia, tidak terlepas dari dukungan Kepala Kampung Bumi Agung, Irifan Binawa yang ikut mensupport semua kegiatan Gereja Katolik.
“Tentu saja, kami akan berdoa agar PLP semakin jaya kedepannya dan terhindar dari semua bahaya yang bisa mengganggu produktifitas pabrik,” ujar dia.
